Foto Dok PLN |
energikita.id – Warga di lereng perbukitan Menoreh, Kabupaten Kulonprogo kini tidak lagi khawatir akan suplai listrik untuk kebutuhan harian mereka. Pasalnya, PLN telah membangun infrastruktur kelistrikan yang menjangkau hingga lokasi ekstrim sekalipun untuk mewujudkan energi berkeadilan. Berbekal suntikan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia (RI), PLN secara berkesinambungan membangun kelistrikan melalui program listrik pedesaan (lisdes).
Poniyah, salah seorang penerima bantuan asal Kelurahan Jatimulyo mengucapkan terimakasih kepada PLN dan Kementerian Keuangan RI atas hadirnya listrik bagi desanya.
“Dulu kami nyalur listrik dengan tegangan yang naik turun. Bahaya juga karena pemasangannya tidak standar. Sekarang dengan adanya listrik masuk desa PLN, kami sudah tidak nyalur, tiang listrik sudah sampai depan rumah kami. Jadi selain aman juga tegangannya maksimal. ”ujar Poniyah.
Selain di lereng perbukitan Menoreh, penerima bantuan listrik pedesaan di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta lainnya juga berlokasi di medan ekstrim, curam, dan terjal.
Dalam kunjungannya bersama Tim Kementerian Keuangan RI pada Jumat (10/3), Maya Rani Puspita, Executive Vice Presiden (EVP) Keuangan Korporat PLN menyatakan bahwa PLN senantiasa siap dalam menjalankan amanah pemerintah untuk kesejahteraan masyarakat termasuk dalam pembangunan listrik pedesaan ini. Kunjungan yang dilakukan untuk melihat secara langsung proyek PMN listrik pedesaan ini mengambil 2 sampel tempat yaitu di Kelurahan Jatimulyo dan Hargotirto Kabupaten Kulonprogo.
“PLN berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat termasuk memberikan pelayanan kelistrikan yang andal hingga ke seluruh wilayah Indonesia. Untuk itu PLN berterimakasih atas dukungan pemerintah yang melalui dana PMN Kementerian Keuangan ini dapat membangun infrastruktur dan menyalurkan listrik hingga ke pelosok sehingga dapat mewujudkan energi yang berkeadilan.”
Kepala Subdirektorat Kekayaan Negara Dipisahkan (KND) III Kementerian Keuangan RI, Sri Yuwono Hari Sarjito, menyampaikan hal senada.
“Tentunya pemerintah berkomitmen bahwa seluruh masyarakat Indonesia dapat menikmati listrik sehingga dapat meningkatkan kualitas hidupnya.” ujar Sri Yuwono.
Ditambahkan Sri, dalam mewujudkan hal tersebut pemerintah memberikan PLN dana PMN dan menugaskan untuk melakukan pembangunan infrastruktur kelistrikan dengan program listrik pedesaan.
Sebelumnya, PLN menerima suntikan PMN mulai dari tahun 2021 dari Kementerian Keuangan untuk memperbaiki struktur permodalan dan peningkatan kapasitas usaha. Tujuannya, meningkatkan kemampuan pendanaan perseroan untuk membiayai pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan. Salah satu diantaranya adalah untuk membiayai proyek distribusi, termasuk Pembangkit EBT Lisdes sebagai Penunjang Program Lisdes. PMN diyakini tak hanya meningkatkan rasio elektrifikasi tapi juga berkontribusi pada peningkatan bauran energi baru terbarukan.
Sepanjang tahun 2021, di wilayah Jawa Tengah dan D.I.Yogyakarta, PLN telah berhasil menyediakan pasokan tenaga listrik melalui pembangunan jaringan listrik pedesaan (lisdes) bagi 62 Desa dan 92 Dusun dengan total 826 pelanggan. Keberhasilan tersebut disusul dengan penambahan 38 Desa dan 38 Dusun selama tahun 2022 dengan total 688 pelanggan.
Tak hanya itu, dalam kurun waktu 2 tahun dari tahun 2021 hingga 2022, PLN juga berhasil membangun infrastruktur jaringan yang terdiri dari Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 34,24 kilo meter sirkuit (kms), Jaringan Tegangan Rendah (JTR) 72 kilo meter sirkuit (kms) dan gardu distribusi 3,85 Mega Volt Ampere (MVA).(*)