energikita.id – Program PLN Peduli dengan tajuk “Desa Bebas Stunting” ini diresmikan pada 23/8 yang lalu di Posyandu Mutiara Hati RT 23 Kelurahan Sungai Nangka Kecamatan Balikpapan Selatan, yang dihadiri oleh Kepala Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Rinda Setyawati, Lurah Sungai Nangka, L. Sanrang, Kepala Puskesmas Gunung Bahagia, Sulaiman, dan Branch Manager Rumah Zakat Balikpapan, Adam Al Chakim.
Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan PT PLN (Persero) UIP Kalbagtim ini berangkat dari latar belakang meningkatnya angka stunting di Kota Balikpapan selama masa pandemi Covid-19. Peningkatannya sendiri mencapai 13 persen untuk anak di rentang usia 0-5 tahun, yang awalnya sebelum pandemi hanya berkisar 4-5 persen.
Di situasi pandemi ini, banyak perubahan yang terjadi terlebih pada tingkat kesejahteraan masyarakat karena ekonomi rumah tangga yang menurun, sehingga menyebabkan kurang terpenuhinya secara maksimal gizi pada anak, yang berujung pada stunting dimana stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama.
“Lewat PLN Peduli, UIP Kalbagtim berupaya untuk hadir dan membantu masyarakat dalam penurunan angka stunting yang merupakan wujud implementasi dari salah satu pilar utama dalam pembentukan sumber daya yang berkualitas,” tutur GM PLN UIP Kalbagtim, Muhammad Ramadhansyah.
Berkolaborasi dengan Rumah Zakat Balikpapan, Program Desa Bebas Stunting ini menyasar anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui yang kurang mampu di Kelurahan Sungai Nangka. Dengan kegiatan seperti pemantauan tumbuh kembang anak, pemberian gizi tambahan anak, suplementasi bagi anak, ibu hamil dan menyusui, serta edukasi, konsultasi gizi, hingga pendampingan.
Dalam sambutannya, Rinda Setyawati menyampaikan bahwa kondisi stunting dapat dicegah dengan pemberian gizi melalui makanan dan multivitamin yang seimbang dan adekuat pada 1000 HPK (hari pertama kehidupan) seorang anak. Melalui program PLN dengan Rumah Zakat, perbaikan gizi pada anak dengan kondisi stunting ini dapat terpenuhi, dan edukasi tentang stunting untuk para ibu juga lebih dipahami.
“Dengan program Desa Bebas Stunting yang dilaksanakan selama tiga bulan dari September hingga November, PLN turut serta dalam meningkatkan kualitas kesehatan anak sehingga anak-anak akan menjadi generasi penerus yang berkualitas karena tumbuh kembangnya berjalan optimal, selain itu dapat menunrunkan angka stunting di Kota Balikpapan” tutup Ramadhansyah.(*)