Foto Dok PLN |
energikita.id – PT PLN (Persero) terus melakukan pembenahan sistem kelistrikan untuk menjamin keandalan penyaluran listrik saat pagelaran internasional KTT G20 yang digelar November tahun ini di Pulau Bali.
General Manager PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur & Bali (UIT JBM), Didik F. Dakhlan mengatakan, PLN sebagai penyedia energi saat KTT G20 melakukan pemeliharaan serta penambahan infrastruktur dari sistem 20 kV hingga sistem 150 kV.
“Event Internasional G20 di Bali tinggal beberapa bulan lagi, kami terus melakukan berbagai persiapan untuk menjaga dan memperbaiki keandalan di sistem Jawa Timur dan juga Bali,” kata Didik.
Setelah melakukan pekerjaan pada tiga pekan lalu sejak 4 hingga 6 Juni, PLN UIT JBM kembali melaksanakan pemeliharaan serta penambahan infrastruktur pada sistem Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) yang mengalirkan energi listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton ke sistem kelistrikan Bali melalui Saluran Kabel Laut Tegangan Tinggi (SKLT) 150 kV Ketapang – Gilimanuk.
Berlangsung selama tiga hari sejak 24-26 Juni, PLN UIT JBM berhasil mengerjakan beberapa kegiatan preventif untuk memastikan kesiapan instalasi transmisi tegangan tinggi seperti, pemeliharaan peralatan Gardu Induk Outdoor, pemeliharaan Cable Head SKLT Jawa – Bali, pembersihan isolator di jaringan transmisi, pembangunan Bus Section, dan penguatan sistem proteksi.
“Pekerjaan ini sudah dilakukan sejak tiga pekan lalu untuk tahap pertama dan tahapan kedua ini kami lakukan kembali dengan skala pekerjaan lebih besar dari Paiton – Situbondo – Banyuwangi – Gilimanuk,” jelas Didik.
Didik mengungkapkan, pekerjaan pembersihan isolator sejumlah 176 tower transmisi sepanjang 187 kilometer sirkuit dari Paiton – Situbondo – Banyuwangi yang menerjunkan 96 personel. Hal ini bertujuan agar sistem pertahanan di jaringan transmisi tetap optimal dan menghindari terjadinya korosi pada isolator. Tak hanya pemeliharaan pada jaringan, PLN UIT JBM juga melaksanakan pemeliharaan pada Gardu Induk (GI) di Situbondo, Banyuwangi dan Gilimanuk.
“Dari GI Paiton, kami juga berhasil melakukan penambahan Bus Section 150 kV agar keandalan sistem di Jawa Timur meningkat dan suplai listrik ke Bali terus optimal. Di Bali pun ada beberapa pekerjaan yang dimulai sejak kemarin (25/6) seperti penggantian isolator, pengukuran tahanan isolasi, dan penggantian Ground Steel Wire (GSW),” paparnya.
Pekerjaan ini dilakukan dalam keadaan sistem dipadamkan, akan tetapi hal ini tidak berdampak kepada pelanggan karena kebutuhan pelanggan tetap dapat terpenuhi.
Senior Manager Pemeliharaan Transmisi PLN UIT JBM, Ika Sudarmaja menambahkan, PLN juga melakukan penggantian pada sistem proteksi untuk meningkatkan keandalan yang akan dilakukan di 16 titik.
“Kami juga fokus pada proteksi dalam penyaluran energi listrik. Saat ini kami sudah melakukan penggantian 6 relay proteksi di 2 GI, ke depannya ada 12 titik lainnya yang akan kami lakukan penggantian,” tambah Ika.
Pada penambahan Bus Section di GI Paiton, PLN mengeluarkan anggaran investasi sebesar Rp 6,4 miliar dan untuk sistem proteksi sebesar Rp 2,2 miliar.
Saat ini, transfer energi listrik dari sistem Jawa Timur ke sistem Bali mencapai 235,6 MW atau 30 persen dari total kebutuhan daya pada sistem Bali yaitu sebesar 784 MW. Ke depannya, PLN UIT JBM akan melakukan pekerjaan pembersihan isolator jalur dua Paiton – Situbondo yang direncanakan akhir pekan depan.(*)