Tue. Jan 14th, 2025
Foto Dok energikita.id

energikita.id – Minyak goreng dilaporkan mengalami kelangkaan di sejumlah daerah di Indonesia. Kelangkaan minyak goreng dibarengi dengan munculnya kabar adanya oknum pelaku usaha yang menimbun minyak goreng.

Ditemui energikita.id, Novita Sari, seorang ibu rumah tangga di Kota Tangerang membenarkan terjadinya kelangkaan minyak goreng di tempat perbelanjaan di sekitar tempat tinggalnya. “Di Pasar modern di dekat rumah saya, minyak goreng dijual seharga Rp 19.000 hingga Rp 20.000/liter”.


Ditambahkan Novi, di salah satu pasar swalayan stok minyak malah kosong sama sekali.


Novi mengakui, dengan terjadinya kelangkaan minyak goreng ini dirinya tidak terlalu pusing. Pasalnya, sejak dua tahun belakangan, dia dan keluarganya sudah mengurangi penggunaan minyak goreng dengan alasan kesehatan. 


Sejak saat itu, Novi mulai beralih menggunakan airfryer untuk menggoreng makanan bagi keluarganya. “Menggoreng dengan airfryer lebih mudah, tinggal semprot makanan dengan olive oil spray saja. Hasilnya juga tidak jauh berbeda dengan makanan yang digoreng dengan minyak goreng”.


“Menggoreng dengan airfryer juga nggak perlu khawatir kecipratan minyak”, tambahnya sambil tertawa.


Airfryer merupakan alat masak listrik untuk menggoreng makanan menggunakan udara panas. Makanan akan menjadi garing dan gurih layaknya digoreng menggunakan minyak.


Dikutip dari dekoreuma.com, menggunakan airfryer memiliki kelebihan seperti :


1. Praktis dan hemat penggunaan minyak goreng

2. Multifungsi. Selain untuk menggoreng, airfryer dapat pula digunakan untuk memanggang kue dan daging.

3. Tidak ada risiko kebocoran gas. Meski demikian, tetap hati-hati saat menggunakannya. Cabut kabel ketika selesai menggunakannya, dan tidak meletakkan alat di dekat sumber air.

4. Makanan cepat matang. Ternyata, untuk menggoreng frozen food, tidak perlu mencairkannya terlebih dulu. Udara panas akan cepat mencairkan es.

Saat ini, PT PLN (Persero) terus mendorong Electrifying Lifestyle, yaitu gaya hidup menggunakan peralatan berbasis listrik. Hal ini sejalan dengan perintah Presiden Joko Widodo untuk konversi LPG ke Kompor induksi. Harapannya, negara akan menghemat devisa hingga Rp 50,6 triliun per tahun.(*)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *