Foto Dok PLN |
energikita.id – PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara berhasil melakukan energize atau pemberian tegangan pertama untuk mengoperasikan SUTT 150 kV Bolok Tenau dengan Panjang jaringan 19 kms (kilo meter sirkuit) dan 31 jumlah tapak tower, tersambung dari Gardu Induk Bolok di Desa Bolok Kecamatan Kupang Barat sampai Gardu Induk Tenau di Desa Penkase Oeleta Kecamatan Alak.
General Manager UIP Nusa Tenggara, Josua Simanungkalit menyampaikan bahwa pembangunan SUTT 150 kV Bolok – Tenau ini dimulai efektif sejak tahun 2019, dengan nilai investasi sebesar 97 Miliar yang tentunya akan sangat menopang kehandalan sistem kelistrikan pulau Timor.
“Capaian PLN pada hari ini menunjukkan bahwa PLN tetap menunjukkan komitmen kepada stakeholder, khususnya Pemerintah daerah Provinsi NTT, bahwa PLN siap mendukung investasi dan kemajuan ekonomi daerah, tentunya untuk menjaga kualitas pelayanan PLN kepada masyarakat luas dengan sistem kelistrikan yang makin handal”, ujar Josua.
Secara teknis investasi PLN untuk memperkuat sistem Pulau Timor melalui SUTT 150 kV Bolok – Tenau ini kedepan akan memecah beban yang saat ini bertumpu pada GI 70 kV Maulafa, dan tentunya ini merupakan wujud Customer Focused PLN untuk memberikan layanan listrik yang baik ke pelanggan.
Josua juga menambahkan, PLN melakukan pembangunan jalur transmisi dimulai dari proses prakonstruksi seperti perizinan dan pembebasan lahan untuk tapak tower, dengan kondisi geografis yang beraneka ragam memberikan tantangan tersendiri dalam pengerjaan pembangunan pondasi tapak tower, perakitan tower hingga pembebasan jalur kawat transmisi dan juga penarikan transmisinya sendiri.
“Kendala dalam proses pembangunan ini tentunya beragam, baik dari sisi teknis dan non teknis, dan itu tidak mudah, terlebih situasi pandemic sejak tahun lalu mengharuskan kami melakukan terobosan – terobosan untuk dapat menyelesaikan pekerjaan, dan tim menghadapai kendala sosial yang tidak ringan manakala berhadapan langsung dengan masyarakat, tetapi dengan sinergi dan kolaborasi serta dukungan dari banyak pihak, maka seluruh tantangan tersebut dapat kami selesaikan dengan baik.” Sambung Josua.
Lanjurnya, “Terima kasih saya ucapkan kepada seluruh stakeholder yang membantu kami dalam pelaksanaan proyek, hingga seluruh tahapan proses pembangunan ini dapat kami selesaikan”, imbuh Josua.
Pada kesempatan yang sama, General Manager Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur, Agustinus Jatmiko menyampaikan bahwa, pemulihan sistem kelistrikan di NTT paska badai seroja menjadi konsentrasi fokus utama PLN.
“Sebagaimana kita ketahui badai seroja sempat menghantam sistem kelistrikan di NTT, dan dengan terealisasi nya SUTT 150 kV Bolok – Tenau akan memperkuat sistem dan memberikan keandalan pada pelayanan kami, khususnya untuk masyarakat di Pulau Timor”, Ucap Jatmiko
Beroperasi nya sistem Bolok – Tenau ini melalui Gardu Induk Tenau dapat memberikan dampak operasional yang lebih baik dengan terciptanya pembagian beban operasional yang lebih efisien.
“Artinya PLN dapat meningkatkan keandalan sistem dan efisiensi operasional, sehingga kedepan, melalui gardu induk Tenau ini, akan melayani masyarakat umum dan Industri menjadi lebih maksimal” Tutup Jatmiko.
Untuk diketahui, saat ini Daya Mampu di NTT sebesar 183,5 MW, dengan beban puncak mencapai 105 MW, sehingga PLN memiliki daya cadangan sebesar 78,5 MW.(*)