Sat. Oct 25th, 2025
Manager PLN ULP Siantan, Julian Maruli Torang Manurung (kiri), bersama tim melaksanakan penyalaan listrik secara simbolis di rumah Ibu Jamaliah (kedia dari kiri), warga Jl. Hidayah Parit Nanas Dalam, Siantan Hulu, Kec. Pontianak Utara, Kota Pontianak (FOTO/DOK/PLN)

energikita.id — Malam itu, di sebuah rumah sederhana di Jalan Hidayah Parit Nanas Dalam, Siantan Hulu, Pontianak Utara, cahaya lampu berpendar untuk pertama kalinya. Senyum haru tampak di wajah Jamaliah, buruh cuci yang telah lebih dari sepuluh tahun menumpang listrik dari tetangga.

“Dulu kami hanya bisa menyalur dari rumah sebelah. Sekarang rumah sendiri sudah terang,” ujarnya dengan suara bergetar. “Terima kasih PLN, semoga semakin maju dan terus membantu masyarakat kecil seperti kami.”

Bagi Jamaliah, terang itu bukan sekadar listrik. Ia adalah simbol harapan baru—tentang kehidupan yang lebih layak, tentang anak-anaknya yang kini bisa belajar tanpa harus berpacu dengan senja.

Kisah Jamaliah menjadi satu dari 22 cerita serupa di wilayah kerja PLN UP3 Mempawah yang kini resmi menikmati listrik melalui program Light Up The Dream (LUTD). Dalam momentum peringatan Hari Listrik Nasional (HLN) ke-80, penyalaan serentak juga dilakukan di seluruh Indonesia, menerangi sedikitnya 8.000 rumah baru pada Selasa (21/10).

Program Light Up The Dream lahir dari kepedulian insan PLN. Melalui inisiatif ini, para pegawai menyisihkan sebagian penghasilannya secara sukarela untuk membantu warga pra-sejahtera memperoleh sambungan listrik yang layak.

Gerakan ini bukan sekadar program sosial, melainkan bentuk nyata semangat gotong royong dan kemanusiaan yang terus tumbuh di tubuh PLN.

“Penyalaan listrik lewat LUTD bukan hanya tentang menyalakan lampu,” ujar Manager PLN UP3 Mempawah, Abdul Azis P. “Setiap watt yang menyala membawa harapan baru. Kami ingin menunjukkan bahwa PLN hadir bukan hanya untuk menerangi ruang, tetapi juga menyalakan mimpi dan masa depan masyarakat.”

Azis menegaskan, upaya ini sejalan dengan komitmen PLN untuk memperluas akses energi hingga ke lapisan masyarakat paling bawah.

“Bagi kami, satu rumah yang terang berarti satu keluarga yang lebih bahagia dan produktif. Itu adalah bentuk nyata kontribusi PLN bagi kesejahteraan masyarakat melalui listrik yang andal dan berkeadilan,” tambahnya.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Barat, Maria G.I. Gunawan, menyebut semangat para pegawai PLN dalam program LUTD sebagai cerminan dari nilai-nilai kemanusiaan yang hidup di balik setiap aliran listrik.

“Energi listrik tidak hanya mengalir lewat kabel dan tiang, tetapi juga lewat hati dan kepedulian insan PLN,” ujarnya. “Kami ingin memastikan setiap warga, tanpa terkecuali, bisa menikmati terang dan manfaat listrik untuk hidup yang lebih produktif dan sejahtera.”

Maria menambahkan, semangat peringatan HLN ke-80 menjadi momentum bagi PLN untuk meneguhkan kembali misinya: menghadirkan energi yang bukan sekadar menerangi, tetapi juga menghidupkan harapan.

“Ketika sebuah rumah menyala, di situlah semangat kehidupan ikut menyala. PLN akan terus berkomitmen menghadirkan energi yang adil, berkelanjutan, dan membawa manfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia,” tegasnya.

Melalui Light Up The Dream, PLN membuktikan bahwa listrik bukan sekadar kebutuhan dasar. Ia adalah simbol kemajuan, kesetaraan, dan empati. Setiap sambungan baru berarti satu kisah perjuangan yang kini berpadu dengan cahaya.

Karena di setiap rumah yang kini terang, ada doa yang terjawab, ada harapan yang hidup kembali, dan ada mimpi yang kini berani menyala.

PLN akan terus menyalakan lebih banyak harapan satu rumah, satu cahaya, untuk Indonesia yang lebih bercahaya. (*)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *