
| Manager PLN UP3 Pontianak, Blasius Gani (keempat dari kiri) bersama Direktur RSUD Soedarso, drg. Hary Agung Tjahyadi, M. Kes (keempat dari kanan), berfoto bersama jajaran Manajemen RSUD Soedarso dan PLN UP3 Pontianak pasca penandatanganan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL).(FOTO/DOK/PLN) |
energikita.id — Dalam upaya memperkuat keandalan pasokan listrik bagi fasilitas kesehatan utama di Kalimantan Barat, PT PLN (Persero) melakukan penambahan daya listrik untuk RSUD Soedarso Pontianak dari 1.730 kVA menjadi 2.180 kVA. Penambahan daya tersebut ditandai dengan penandatanganan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) antara PLN dan pihak rumah sakit, yang berlangsung di Kantor PLN UP3 Pontianak pada Jum’at (17/10).
Penandatanganan dilakukan oleh Manager PLN UP3 Pontianak, Blasius Gani, dan Direktur RSUD Soedarso, drg. Hary Agung Tjahyadi, M.Kes, disaksikan oleh jajaran manajemen dari kedua institusi. Langkah ini menjadi bagian dari komitmen PLN dalam mendukung peningkatan layanan publik, khususnya di sektor kesehatan yang berperan vital bagi masyarakat.
Direktur RSUD Soedarso, drg. Hary Agung Tjahyadi, M.Kes, menyampaikan bahwa peningkatan daya listrik menjadi langkah penting dalam mendukung pengembangan layanan rumah sakit rujukan utama di Kalimantan Barat.
“Seiring meningkatnya jumlah pasien dan pengembangan fasilitas layanan, kebutuhan energi listrik di RSUD Soedarso juga semakin besar. Penambahan daya ini akan memperkuat keandalan operasional peralatan medis berteknologi tinggi dan mendukung rencana perluasan gedung serta layanan baru,” ungkapnya.
Ia menambahkan, kolaborasi dengan PLN merupakan bentuk sinergi nyata antar lembaga pelayanan publik.
“Kami sangat mengapresiasi dukungan PLN yang selalu responsif terhadap kebutuhan fasilitas kesehatan. Dengan suplai listrik yang andal, kami dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Kalimantan Barat,” tambahnya.
Sementara itu, Manager PLN UP3 Pontianak, Blasius Gani, menjelaskan bahwa PLN menempatkan sektor kesehatan sebagai pelanggan prioritas. “RSUD Soedarso merupakan rumah sakit rujukan utama di Kalimantan Barat. Kami memastikan pasokan listrik yang disalurkan memenuhi standar keandalan tinggi, karena keberlangsungan layanan medis sangat bergantung pada stabilitas energi,” ujar Blasius.
Menurutnya, PLN juga terus melakukan pemantauan dan peningkatan infrastruktur kelistrikan agar pasokan listrik di rumah sakit tetap terjaga optimal. “Kami menyiagakan petugas 24 jam untuk memastikan suplai energi tetap stabil, terutama bagi fasilitas penting seperti rumah sakit,” tambahnya.
General Manager PLN UID Kalimantan Barat, Maria G.I. Gunawan, menegaskan bahwa peningkatan daya di RSUD Soedarso merupakan bagian dari komitmen strategis PLN dalam mendukung pembangunan fasilitas publik vital di Kalimantan Barat.
“RSUD Soedarso adalah simbol pelayanan kesehatan masyarakat Kalimantan Barat. PLN hadir memastikan pasokan listrik yang andal agar rumah sakit ini dapat menjalankan fungsinya secara optimal. Ini adalah bentuk tanggung jawab kami dalam mewujudkan ekosistem energi yang berkeadilan dan berkelanjutan,” jelas Maria.
Maria juga menambahkan bahwa dukungan PLN terhadap sektor kesehatan merupakan bagian dari kontribusi perusahaan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Dengan listrik yang andal, rumah sakit dapat beroperasi tanpa hambatan dan masyarakat mendapatkan pelayanan terbaik. Inilah semangat kami dalam memperingati Hari Listrik Nasional ke-80 — menyalakan semangat, menyalakan kehidupan,” tutupnya.(*)
